Selasa, 25 Desember 2012

BPBD Jabar: Hingga 2 Tahun ke Depan Banjir Masih Terjadi

BANDUNG, (BedaLagiOnline.COM)- Masyarakat langganan banjir yang tinggal diwilayah Baleendah dan Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung, diminta masih terus waspada. Pasalnya, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Udjawalaprana Sigit, hingga dua tahun kedepan banjir kemungkinan masih terjadi di kedua daerah langganan banjir tersebut.

‘’Upaya untuk membenahi Sungai Citarum sebagai penyebab banjir kan sekarang hasilnya masih belum terlihat,’’ ujar Sigit, Selasa (25/12).

Sigit menjelaskan, kondisi terakhir masyarakat yang terkena banjir di Baleendah dan Dayeuh Kolot, airnya memang sudah surut. Banjir yang paling parah, terjadi pada Ahad (23/12) karena ketinggian air mencapai  1 sampai 2 meter.
Selain di kedua daerah tersebut, tahun ini banjir melanda hampir semua ruas jalan yang ada di Kota Bandung. Penyebabnya, karena curah hujan sangat tinggi. ‘’Kota Bandung dilanda banjir, karena drainasenya banyak yang harus diperbaiki,’’ imbuhnya.

Sementara untuk Baleendah dan Dayeuh Kolot, sambung dia, banjir baru bisa diatasi kalau sungai Citarum sudah dibenahi. Pemerintah, memiliki tiga langkah untuk memperbaiki Citarum. Yakni, pengerukan sendimentasi, pelebaran sungai dan meninggikan tanggul. Namun, program ini dianggarkan multi years jadi hasilnya belum terlihat.

‘’Dua tahun kedepan mungkin kalau Citarum sudah dibenahi bisa bebas banjir,’’ tegasnya.Sigit menilai, yang harus dilakukan saat ini adalah evakuasi dan penyelamatan korban banjir. Yang penting, banjir tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. Sehingga, BPBD Jabar terus menyiapkan berbagai peralatan evakuasi, obat-obatan dan logistik.

Korban banjir, kata dia, saat ini kebanyakan diungsikan ke masjid, kantor desa dan bangunan lainnya. BPBD Jabar, tidak membangun tenda karena menampung pengungsi di gedung-gedung tersebut dinilai lebih manusiawi. ‘’Air sebenarnya sudah mulai surut karena kan dua hari ini panas tidak hujan,’’ katanya.

Warga yang mengungsi pun, lanjut dia, sudah mulai melakukan aktivitas sehari-hari. Misalnya, pergi ke kantor. Namun, selama hujan masih terus turun, semua warga harus tetap waspada.(ROL/BL)
Teks Foto: Kondisi Banjir Bale Endah dan Dayeuh Kolot

Kapolrestabes: Hati-hati Upal Jelang Kampanye Pilgub Jabar

Bandung, (BedaLagiOnline.COM)- Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Bandung, Kombes Pol Abdul Rakhman Baso mengimbau masyarakat waspada terhadap peredaran upal alias uang palsu saat kampanye Pilgub Jabar 2013. Masa kampanye akan dimulai pada Februari mendatang.

"Masyarakat harus hati-hati karena bisa saja ada oknum yang memberikan upal yang mengarah ke politik uang," kata Abdul di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Selasa (25/12/2012).

Kewaspadaan patut ditingkatkan. Sebab menurutnya, teknologi yang dilakukan pemalsu uang cukup canggih. Beberapa waktu lalu misalnya, pihaknya mendicuk pencetak upal dengan kualitas bagus, hampir mendekati asli.

"Masyarakat harus teliti karena ada beberapa ciri dari uang palsu yang tidak sama dengan uang asli," ucap Abdul.

Soal peredaran upal di Bandung, sepanjang 2012 ini setidaknya pihaknya sudah menyita 3.845 lembar uang palsu pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Bahkan ada beberapa di antaranya mata uang asing yang juga dipalsukan.

Sumber: dtkbdg

Minggu, 16 Desember 2012

Kapolres Subang : Natal Dan Tahun Baru Petugas Akan Dilengkapi Sejata Laras Panjang


AKBP CHIKO ARDWIATTO
SUBANG, (BedaLagiOnline)- Kepala Kepolisian Resort Subang AKBP Chiko Ardwiatto. SIK.M.Hum., menuturkan, agenda pertamanya dalam waktu dekat ini di wilayah hokum Polres Subang  yaitu mempersiapkan pengamanan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2013.

“Setiap gereja akan dijaga sebanyak 15 personel lengkap senjat laras panjang, dibantu TNI dan lainnya. Kami harap pada saat Natal dan tahun baru nanti berjalan aman dan kondusif,” tambahnya.

Lebih lanjut Chiko mengatakan, Khusus untuk pengamanan jalannya Malam Misa Natal oleh umat Kristiani, anggota Polisi yang bertugas akan dilengkapi senjata laras panjang. Ini dilakukan guna mengantisipasi adanya tindakan-tindakan yang dianggap akan memperkeruh suasana.

Selain dua agenda besar terse but, dikatakan Kapolres, Operasi Lilin Lodaya 2012 dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan. Untuk mendukung program tersebut, sedikitnya 1.000 personel polisi akan diturunkan, dibantu TNI, Dinas Perhubungan, Pramuka dan Dinas Kesehatan, termasuk Satpol PP Pemkab Subang, tandasnya.(lintang)

SUKU SUNDA


BedaLagiOnline.COM- Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan Lampung. Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Sekurang-kurangnya 15,41% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Mayoritas orang Sunda beragama Islam, akan tetapi ada juga sebagian kecil yang beragama kristen, Hindu, dan Sunda Wiwitan/Jati Sunda. Agama Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan suku Sunda, seperti di Kuningan dan masyarakat suku Baduy di Lebak Banten yang berkerabat dekat dan dapat dikategorikan sebagai suku Sunda.
Jati diri yang mempersatukan orang Sunda adalah bahasanya dan budayanya. Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, dan riang. Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang sunda bersifat jujur dan pemberani. Karakter orang Sunda yang periang dan suka bercanda seringkali ditampilkan melalui tokoh populer dalam cerita Sunda yaitu Kabayan dan tokoh populer dalam wayang golek yaitu Cepot, anaknya Semar. Mereka bersifat riang, suka bercanda, dan banyak akal, tetapi seringkali nakal. Orang sunda juga adalah yang pertama kali melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. Sang Hyang Surawisesa atau Raja Samian adalah raja pertama di Nusantara yang melakukan hubungan diplomatik dengan Bangsa lain pada abad ke 15 dengan orang Portugis di Malaka. Hasil dari diplomasinya dituangkan dalam Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal. Beberapa tokoh Sunda juga menjabat Menteri dan pernah menjadi wakil Presiden pada kabinet RI.
Disamping prestasi dalam bidang politik (khususnya pada awal masa kemerdekaan Indonesia) dan ekonomi, prestasi yang cukup membanggakan adalah pada bidang budaya yaitu banyaknya penyanyi, musisi, aktor dan aktris dari etnis Sunda, yang memiliki prestasi di tingkat nasional, maupun internasional.
SUMBER: WIKIPEDIA

Rabu, 12 Desember 2012

Insentif Aparat Desa Melonjak Hingga 66.6 Perse


LEMBANG BANDUNG BARAT, (BedaLagiOnline) - Untuk meningkatkan kinerja para aparat desa, termasuk para kepala dusun di 165 desanya, pada tahun 2013 mendatang Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat akan meningkatkan insentifnya secara significan. Dari semula sebesar Rp. 300.000/ bulan menjadi Rp. 500.000/ bulan atau mengalami peningkatan sekitar 66.6 persen dari tahun 2012 ini.
Peningkatan jumlah insentif para aparat desa beserta kepala dusun ini diutarakan dengan jelas oleh Bupati Bandung Barat, h. Abubakar ketika memberikan pembekalan kepada seluruh Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa se Kabupaten Bandung Barat di Lembang, Selasa (11/12) malam.
“Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja para aparat desa. Pasalnya, beban kerja dan tanggung jawab mereka cukup besar sehingga harus diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan yang lebih baik, sehingga mereka akan termotivasi dan selalu memberikan kinerja terbaiknya,” ujar Abubakar.
Meningkatnya insentif aparat desa dan kepala dusun ini, menurut Abubakar merupakan bukti stabilitas pemerintahan yang dipimpinnya, sehingga ada sebuah sinergisitas dengan para legislator dalam menentukan jumlah besaran APBD yang disahkan untuk tahun 2013.
Selain itu, meningkatnya kepedulian pemerintah daerah ini merupakan sebuah ikhtiar bahwa dalam pelaksanaan pengelolaan sebuah pemerintahan merupakan tanggung jawab dan melibatkan seluruh aparatur, termasuk aparat desa didalamnya.
“Dengan demikian, diharapkan para aparatur pemerintah bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat dengan memberikan sebuah solusi terbaik dari berbagai permasalahan yang muncul dimasyarakat. Karena, secara sistem, keberadaan aparat merupakan perwakilan dan cerminan sebuah pemerintahan,” jelasnya.
Lebih jauh lagi, Abubakar menerangkan bahwa perhatian kepada para aparat desa ini merupakan salah satu upaya Pemda Kabupaten Bandung Barat dalam mewujudkan hari esok yang lebih baik dari hari ini dengan memberikan manfaat yang lebih baik, sehingga keberadaannya bisa lebih dirasakan langsung oleh masyarakat. (den/bl)

Selasa, 11 Desember 2012

DEDE YUSUF MENINJAU KONDISI TERMINAL LEDENG

BANDUNG, (BedaLagiOnline)-   Kedatangan Dede Yusuf ke Terminal Ledeng untuk melihat kondisi terminal dan berdialog bersama Kepala Sub Terminal Ledeng Dani Ramdani, S.Sos. Kepala F-SPTI Terminal Ledeng Mamat. mengenai prasarana yang ada. Dalam kunjungan ini Dede Yusuf sempat menanyakan luas areal Terminal Ledeng yang menurutnya luas terminal itu kurang ideal atau terlalu kecil.

“Selain perlunya area hijau atau open space dan perluasan terminal karena letak terminal sendiri adalah perlintasan daerah kabupaten kota antara kota Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kab. Subang, Dinas Perhubungan harus mulai lakukan studi untuk memecahkan solusi kemacetan dalam hal ini termasuk titik penyebab kemacetan” ungkapnya saat berkunjung ke Terminal Ledeng, Jalan Dr Setabudi, Kota Bandung, Selasa (11/12) Siang.

Selain itu pun Dede Yusuf yang ditemani anggota Dprd Propinsi Jawa Barat Sugianto Nangolah sambangi warung pedagang kecil di Terminal Ledeng. Dalam kesempatan itu pun Dede menyempatkan berdialog bersama dengan para pedagang.

Di tempat terpisah, Kepala Sub Terminal Ledeng Dani Ramdani, menuturkan, untuk terminal [kelas] C harusnya luasnya 2 hektare, terminal ini sudah tertinggal dari keharusan yang ada, Sub Terminal Ledeng saat ini memiliki luas sekitar 2.000 meter persegi dan hanya mampu menampung 10 bus besar dan 30 kendaraan kecil sekelas angkot dan elf.

“Seperti diketahui terminal ledeng menjadi titik kemacetan letaknya yang kecil tidak cukup menampung jumlah angkutan yang masuk ke dalam terminal, sehingga banyak angkutan umum yang lebih memilih untuk berhenti di badan jalan,” Tambahnya.

Dede Yusuf mengusulkan dan akan menyarankan pada Wali Kota Bandung untuk memindahkan lokasi Terminal Ledeng ke tempat lain yang lebih luas, karena terminal yang masuk klasifikasi terminal kelas C ini minimal harus memiliki luas 2 hektare. (asep/deni)

Teks Foto: Wagub Jabar Dede Yusuf, Anggota DPRD Jabar Sugianto Nangolah, Ka Sub Terminal Ledeng Dani Ramdani. S. Sos., Ka SPTI Terminal Ledeng Mamat.


Populasi Ternak Terus Meningkat Capaiannya Selalui Lebihi Target


LEMBANG BANDUNG BARAT, (BedaLagiOnline)-  Sejak berdirinya Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2007 silam, populasi hewan ternak mengalami peningkatan yang sangat significan. Pasalnya, pencapaian populasi ternak selalu melebihi dari yang telah ditentukan. Pada tahun 2008, populasi ternak sebanyak 3.374.065 ekor dan pada tahun ini mencapai peningkatan lebih dari 10 persen. Sedangkan untuk ternak produksi dan konsumsi mengalami peningkatan berkisar dari 10-12,5 persen.

Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat, drh. Adiyoto, hal tersebut bisa tercapai karena jumlah kelompok ternak, ikan dan pengolah mengalami peningkatan hingga 100 persen. Pada 2008 lalu jumlah kelompok ternak hanya sekitar 420 kelompok saja. Sedangkan pada tahun ini jumlahnya mencapai 870 kelompok.

“Sehingga, dengan sendirinya jumlah ternak yang dipelihara juga mengalami peningkatan jumlah yang significant setiap tahunnya yang berdampak pada terus meningkatnya taraf perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya pasyarakat ternak di Kabupaten Bandung Barat,” ujar Adiyoto ketika memberikan laporan pada acara silaturahmi dengan masyarakat peternakan dan perikanan se Kabupaten Bandung Barat di Lembang, Selasa (11/12).

Selain itu, jumlah bantuan yang diberikan Pemerintah Daerah kepada kelompok peternakan dan perikanan terus bertambah setiap tahunnya, mulai dari bibit ternak dan ikan, pakan, serta berbagai alat serta mesin pengolah peternakan lainnya yang telah menjadi kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

“Karena, dengan semakin tingginya Pemerintah Daerah kepada dunia peternakan dan perikanan akan berdampak pada meningkatnya produktifitas yang dihasilkan dan bisa diandalkan serta akan memberikan kontribusi lebih besar bagi tingkat provinsi maupun nasional. Jelasnya.

Sementara itu, salah satu perwakilan peternak, Abah Adun menuturkan bahwa keberhasilan yang dicapai didunia peternakan dan perikanan tidak terlepas dari peran serta bimbingan Dinas Peternakan Dan Perikanan melalui para Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang telah memberikan ilmu kepada para pelaku.

“Dan peran Bupati Bandung Barat, H. Abubakar sangatlah besar, dengan memberikan berbagai kebijakan yang sangat berpihak kepada kami, sehingga kami terpacu dan termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik pada Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pemerintah Pusat. Jadi, sewajarnya jika para pelaku peternakan dan perikanan terus mendukung berbagai program pemerintah daerah,” katanya.

Mengenai hal tersebut, Bupati Bandung Barat, H. Abubakar, menyebutkan bahwa kepedulian yang diberikan Pemerintah Daerah merupakan bentuk implementasi Visi Cermat melalui pendekatan agro industritermasuk sektor peternakan dan perikanan terlebih pada hal pembudidayaan dan pengolahan hasil ternak.

“Salah satu mekanisme yang kami terapkan adalah dengan memberikan pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan serta pemberian bantuan peralatan serta modal kepada para pelakunya (Kelompok), sehingga bisa menstimulus mereka untuk menghasilkan produksi peternakan dan perikanan yang lebih baik lagi,” tegasnya.

Namun, hingga saat ini, kendala pada peternakan dan perikanan tidak bisa dihindarkan dari ketersediaan lahan yang sangat terbatas. Jadi, harus diimbangi dengan skil yang mumpuni dengan pembinaan yang dilakukan dinas terkait, sehingga keberadaannya bisa terus bertahan dan bisa mengembangkan jenis ternak yang baru. (den/bl)